Putri Alor
Karya: Tantri Novianti
Pada
suatu malam, sang putri bersedih hati. Dia menutup telinganya dari suara
jangkrik dan kunang-kunang yang bersenda gurau. Putri menutup mata sehingga ia
tak melihat bintang dan bulan yang bersinar. Di pesisir pantai Pulau Alor, NTT,
ia hanya termenung dalam pejamnya. Seorang nelayan yang melihat keadaan putri
merasa khawatir. "Wahai Putri, apakah gerangan yang membuatmu muram malam
ini?" Putri membuka matanya pelan-pelan. Matanya berkaca-kaca. "Kau
tahu apa hal yang paling menyedihkan di dunia ini? Seumur hidupku, Ibunda Ratu tak
pernah memarahiku. Tapi, hari ini dia melakukannya kepadaku. Aku begitu sedih.”
"Apa yang menyebabkan sang Ratu marah kepadamu?" Putri menceritakan keluh
kesahnya, "Tinggal di Alor adalah suatu kenikmatan bagiku. Air laut yang
jernih, pasir yang putih, biota laut yang beragam, ditambah bukit dan pegunungan
terjal yang menambah pesona, serta keramahan seluruh rakyatku.
Kau pun
tahu betapa bahagianya aku dikelilingi tanah sebelah Timur Flores ini. Tetapi,
Ibunda Ratu yang sedang sakit malah memarahiku. Menurut Ibunda Ratu, aku
terlampau senang bermain dan lupa kewajibanku sebagai Putri di tanah ini.” Putri
menghela napas sejenak. "Aku mencintai Alor, itulah sebabnya aku gemar
berkeliling. Ibunda Ratu berpikir, aku hanya sedang main-main, padahal aku
memperhatikan setiap sudut tempat ini dan memastikan tiada celah sedikit pun
yang menjadikan pulau rusak." Putri merapikan kain tenunan khas Alor, kawate,
yang terjuntai di tubuhnya. Sambil mengusap air matanya, ia menyimak nasihat nelayan
muda itu.
"Jika
berkenan engkau mendengarkanku, kembalilah ke istana dan temui Sang Ratu.
Katakan padanya bahwa penyu hijau masih meletakkan telurtelurnya di dalam pasir
Alor yang putih dan memesona. Kabarkan tentang terumbu karang dan ikan laut yang
masih bernapas bebas dalam birunya Alor. Ceritakan pula mengenai bukit yang
hijau dan pegunungan terjal nan indah. Sampaikan juga salamku untuk Ratu,
ceritakan aku nelayan yang masih dapat bertahan hidup di tanah ini. Kami juga
akan menjaga tempat ini sebagaimana engkau menjaganya dengan penuh
sukacita."
Sang
putri sangat senang akan nasihat itu, "Terima kasih nelayan muda.” Putri
pun bergegas kembali ke istana berbentuk limas dengan empat pilar berbingkai
pohon asam. Putri tak sabar ingin menyatakan kepada Ibunda Ratu bahwa ia cinta
tanah kelahiran dan ingin terus menjaga kelestarian lingkungannya.
TUGAS!
(Kerjakan
di buku tulis Tema. Fotokan hasil jawabanmu dan kirim ke guru kelas
masing-masing. Batas pengiriman foto tugas sampai pukul 20.00)
GURU KELAS 5
Dra.
Elis Ratnawati (082302038225)
Rio
Annaas Islamiyah, S.Pd. (087855434833)
0 Response to "KELAS 5 B. INDONESIA (Mengidentifikasi Teks) TEMA 6"
Posting Komentar