Pengertian Standar Proses Dalam Satauan Pendidikan

Standar proses pendidikan adalah standar nasional yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan, guna  untuk mencapai standar kompetensi lulusan, maka dari mari kita pahami apa saja isi dari standar proses dalam satuan pendidikan;


1.         Sekolah/madrasah mengembangkan silabus yang memuat komponen: (1) identitas mata pelajaran, (2) identitas sekolah/madrasah, (3) kompetensi inti, (4) kompetensi dasar, (5) materi pokok, (6) kegiatan pembelajaran, (7) penilaian, (8) alokasi waktu, (9) sumber belajar.

a.         Memuat 9 komponen dalam silabus
b.        Memuat 8 komponen dalam silabus
c.         Memuat 7 komponen dalam silabus
d.        Memuat 6 komponen dalam silabus
e.         Memuat kurang dari 6 komponen dalam silabus

2.        Sekolah/madrasah mengembangkan RPP dari silabus, secara lengkap dan sistematis.

a.         100% mata pelajaran
b.        95%-99% mata pelajaran
c.         90%-94% mata pelajaran
d.        90%-94% mata pelajaran
e.         Kurang dari 85% mata pelajaran

3.        Sekolah/madrasah mengalokasikan waktu dan beban belajar sesuai ketentuan: (1) durasi 1 jam pembelajaran, (2) beban belajar per minggu, (3) beban belajar per semester, (4) beban belajar per tahun pelajaran.

a.         Sesuai 4 ketentuan
b.        Sesuai 3 ketentuan
c.         Sesuai 2 ketentuan
d.        Sesuai 1 ketentuan
e.         Tidak ada yang sesuai ketentuan

4.        Sekolah/madrasah melaksanakan proses pembelajaran dengan jumlah siswa per rombongan belajar maksimum 32 orang.

a.         Jumlah siswa per rombongan belajar maksimum 32 orang.
b.        Jumlah siswa per rombongan belajar sebanyak 33-34 orang.
c.         Jumlah siswa per rombongan belajar sebanyak 35-36 orang.
d.        Jumlah siswa per rombongan belajar sebanyak 37-38 orang.
e.         Jumlah siswa per rombongan belajar lebih dari 39 orang.

5.        Siswa menggunakan buku teks pelajaran dalam proses pembelajaran.

a.         100% menggunakan buku teks
b.        95%-99% menggunakan buku teks
c.         90%-94% menggunakan buku teks
d.        85%-89% menggunakan buku teks
e.         Kurang dari 85% menggunakan buku teks

6.        Guru melakukan pengelolaan kelas yang baik dengan: (1) keteladanan dalam sikap spiritual, (2) keteladanan dalam sikap sosial, (3) pengaturan tempat, (4) pengaturan suara, (5) penggunaan kata-kata santun, lugas, dan mudah dimengerti, (6) kemampuan belajar siswa, (7) ketertiban kelas, (8) penguatan dan umpan balik, (9) keaktifan siswa, (10) berpakaian sopan, bersih, dan rapi, (11) menjelaskan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester, (12) ketepatan penggunaan waktu.

a.         Melakukan 12 kriteria
b.        Melakukan 10-11 kriteria
c.         Melakukan 8-9 kriteria
d.        Melakukan 6-7 kriteria
e.         Melakukan kurang dari 6 kriteria

7.        Guru memulai pembelajaran dengan 5 langkah pendahuluan berikut: (1)menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran, (2) memberi motivasi belajar siswa, (3) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, (4) menjelaskan tujuan pembelajaran, (5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

a.         91%-100% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
b.        81%-90% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
c.         71%-80% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
d.        61%-70% guru melakukan 5 langkah pendahuluan
e.         Kurang dari 61% guru melakukan 5 langkah pendahuluan

8.        Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan model yang sesuai
b.        81%-90% guru menggunakan model yang sesuai
c.         71%-80% guru menggunakan model yang sesuai
d.        61%-70% guru menggunakan model yang sesuai
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan model yang sesuai

9.        Guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa dan mata pelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan metode yang sesuai
b.        81%-90% guru menggunakan metode yang sesuai
c.         71%-80% guru menggunakan metode yang sesuai
d.        61%-70% guru menggunakan metode yang sesuai
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan metode yang sesuai

10.     Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai karakteristik siswadan mata pelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan media yang sesuai
b.        81%-90% guru menggunakan media yang sesuai
c.         71%-80% guru menggunakan media yang sesuai
d.        61%-70% guru menggunakan media yang sesuai
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan media yang sesuai

11.     Guru menggunakan sumber belajar yang sesuai karakteristik siswa dan mata pelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
b.        81%-90% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
c.         71%-80% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
d.        61%-70% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai

12.     Guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa dan mata pelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
b.        81%-90% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
c.         71%-80% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
d.        61%-70% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan pendekatan yang sesuai

13.     Guru menggunakan sumber belajar yang sesuai karakteristik siswa dan mata pelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
b.        81%-90% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
c.         71%-80% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
d.        61%-70% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan sumber belajar yang sesuai

14.     Guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa dan mata pelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
b.        81%-90% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
c.         71%-80% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
d.        61%-70% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan pendekatan yang sesuai

15.     Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran dengan langkah penutup berikut: (1) mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, (2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, (3) melakukan kegiatan tindak lanjut, (4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya.

a.         91%-100% guru melakukan 4 langkah penutup
b.        81%-90% guru melakukan 4 langkah penutup
c.         71%-80% guru melakukan 4 langkah penutup
d.        61%-70% guru melakukan 4 langkah penutup
e.         Kurang dari 61% guru melakukan 4 langkah penutup
16.     Guru menggunakan pendekatan penilaian otentik dalam penilaian proses pembelajaran.

a.         91%-100% guru menggunakan pendekatan penilaian otentik
b.        81%-90% guru menggunakan pendekatan penilaian otentik
c.         71%-80% guru menggunakan pendekatan penilaian otentik
d.        61%-70% guru menggunakan pendekatan penilaian otentik
e.         Kurang dari 61% guru menggunakan pendekatan penilaian otentik

17.     Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk merencanakan program: (1) remedial, (2) pengayaan (3) pelayanan konseling, (4) perbaikan proses pembelajaran.

a.         91%-100% guru memanfaatkan untuk 4 kegiatan
b.        81%-90% guru memanfaatkan untuk 4 kegiatan
c.         71%-80% guru memanfaatkan untuk 4 kegiatan
d.        61%-70% guru memanfaatkan untuk 4 kegiatan
e.         Kurang dari 61% guru memanfaatkan untuk 4 kegiatan

18.     Kepala sekolah/madrasah melakukan pengawasan proses pembelajaran dengan objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan.

a.         Dilakukan secara objektif dan transparan, dan digunakan untuk peningkatan mutu
b.        Dilakukan secara objektif dan transparan, tetapi tidak digunakan untuk peningkatan mutu
c.         Dilakukan secara objektif dan tertutup, dan tidak digunakan untuk peningkatan mutu
d.        Dilakukan secara subjektif dan tertutup, dan tidak digunakan untuk peningkatan mutu
e.         Tidak melakukan pengawasan

19.     Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi proses pembelajaran terhadap seluruh guru setiap tahun.

a.         Menyupervisi 91%-100% guru
b.        Menyupervisi 81%-90% guru
c.         Menyupervisi 71%-80% guru
d.        Menyupervisi 61%-70% guru
e.         Menyupervisi kurang dari 61% guru

20.     Kepala sekolah/madrasah memantau proses pembelajaran melalui: (1) diskusi kelompok terfokus, (2) pengamatan, (3) pencatatan, (4) perekaman, (5) wawancara, (6) pendokumentasian.

a.         Melalui 5 atau lebih cara pemantauan
b.        Melalui 4 cara pemantauan
c.         Melalui 3 cara pemantauan
d.        Melalui 2 cara pemantauan
e.         Kurang dari 2 cara pemantauan

21.     Kepala sekolah/madrasah menindaklanjuti hasil supervisi proses pembelajaran dengan cara: (1) pemberian contoh, (2) diskusi, (3) konsultasi, (4) pelatihan.

a.         Menindaklanjuti dengan 4 cara
b.        Menindaklanjuti dengan 3 cara
c.         Menindaklanjuti dengan 2 cara
d.        Menindaklanjuti dengan 1 cara
e.         Tidak menindaklanjuti

22.     Kepala sekolah/madrasah menyusun: (1) laporan pemantauan, (2) laporan supervisi, (3) laporan evaluasi proses pembelajaran, (4) program tindak lanjut.

a.         Menyusun laporan 3 kegiatan dan program tindak lanjut
b.        Menyusun laporan 3 kegiatan dan tidak merencanakan program tindak lanjut
c.         Menyusun laporan 2 kegiatan
d.        Menyusun laporan 1 kegiatan.
e.         Tidak menyusun laporan kegiatan

23.     Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran, minimal 1 tahun terakhir.

a.         Menindaklanjuti 91%-100% hasil pengawasan
b.        Menindaklanjuti 81%-90% hasil pengawasan
c.         Menindaklanjuti 71%-80% hasil pengawasan
d.        Menindaklanjuti 61%-70% hasil pengawasan
e.         Menindaklanjuti kurang dari 61% hasil pengawasan

Dengan begitu, maka penerapan standart proses di sekolah tidak hanya bisa diselesaikan dengan meningkatkan kualitas Guru melalui beberapa pelatihan. Melainkan juga di imbangi dengan meningkatkan peran dan keseriusan para pengawas dalam menjalankan tugasnya.

Demikian pengertian dari Standar Proses Satuan Pendidikan.
Baca Juga Pengertian Standar Isi Dalam Satuan Pendidikan Di Link STANDAR ISI

Pengertian Standar Isi Dan Poin Poin Dalam Sekolah Tahun 2019

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu


Perkenankan untuk memahami tentang apa itu setandar Isi dan ada apa saja dalam setandar isi sekolah
STANDAR ISI
A. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
  1. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
  2. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
  3. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
  4. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
  5. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
B. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap sosial siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

  1. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap social
  2. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap social
  3. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap social
  4. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap social
  5. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap social
C. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi pengetahuan siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
  1. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
  2. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
  3. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
  4. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
  5. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
D. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi keterampilan siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
  1. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
  2. 81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
  3. 71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
  4. 61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
  5. Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
E. Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi pembelajaran pada setiap tingkat kelas.
  1. Mengembangkan 91%-100% perangkat pembelajaran.
  2. Mengembangkan 81%-90% perangkat pembelajaran.
  3. Mengembangkan 71%-80% perangkat pembelajaran.
  4. Mengembangkan 61%-70% perangkat pembelajaran.
  5. Mengembangkan kurang dari 61% perangkat pembelajaran.
F. Kepala sekolah/madrasah bersama guru mengembangkan kurikulum sesuai dengan pedoman pengembangan KTSP dengan melibatkan unsur sebagai berikut: (1) konselor/guru BK, (2) pengawas sekolah/madrasah, (3) narasumber, (4) komite sekolah/madrasah, (5) penyelenggara lembaga pendidikan.
  1. Melibatkan 4 atau lebih unsure
  2. Melibatkan 3 unsur
  3. Melibatkan 2 unsur
  4. Melibatkan 1 unsur
  5. Tidak melakukan pengembangan kurikulum
G. Sekolah/madrasah menyusun KTSP/K13 yang meliputi: (1) visi, misi, dan tujuan, (2) pengorganisasian muatan kurikuler, (3) pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru, (4) penyusunan kalender pendidikan, (5) penyusunan silabus muatan pelajaran, (6) penyusunan RPP.
  1. Meliputi 6 komponen
  2. Meliputi 5 komponen
  3. Meliputi 4 komponen
  4. Meliputi 1-3 komponen
  5. Tidak menyusun KTSP/K13
H. Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum sesuai dengan prosedur operasional pengembangan KTSP yang meliputi tahapan berikut: (1) analisis, (2) penyusunan, (3) penetapan, (4) pengesahan.
  1. Melaksanakan 4 tahapan
  2. Melaksanakan 3 tahapan
  3. Melaksanakan 2 tahapan
  4. Melaksanakan 1 tahapan
  5. Tidak mengembangkan kurikulum berdasarkan tahapan
I. Sekolah/madrasah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan: (1) mengikuti struktur kurikulum, (2) penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 50%, (3) penambahan beban belajar per minggu maksimal dua jam pelajaran, (4) mata pelajaran seni budaya, prakarya, dan kewirausahaan diselenggarakan minimal dua aspek, (5) menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri dan cara penilaiannya.
  1. Melaksanakan kurikulum yang memuat 5 ketentuan
  2. Melaksanakan kurikulum yang memuat 4 ketentuan
  3. Melaksanakan kurikulum yang memuat 3 ketentuan
  4. Melaksanakan kurikulum yang memuat 2 ketentuan
  5. Melaksanakan kurikulum yang memuat kurang dari 2 ketentuan
Itulah isi dari setandar isi, Setandar isi ini sangatlah perlu di ketahui bagi semua guru, pendidik maupun tenaga kependidikan, yang sangat pating kepala sekolah sangat diutamakan, maka dari itu baca dan pahami, dan apa lagi bagi sekolah yang hendak melaksanakan Akreditasi Sekoah.